Sisingaan adalah sebuah kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Barat Kesenian ini memiliki bentuk Singa yang lalu dupukul-pukul oleh beberapa orang, Biasanya Sisingaan ini selalu diiringi oleh iringan musik tradisional seperti misalnya Genjring Bonyok.
Dalam kesenian ini para pemikul atau yang membawa Sisingaan membawanya dengan melakukan gerakan-gerakan sambil memikul Singanya, seperti sambil melakukan kuda-kuda, Jeblang, Angkay Junjung, Ewag, Gendong Singa, Gugulingan, Nanggeuy Singa dan Melak Cau. Sisingaan ini juga mempunyai beberapa pola seperti, Kibung , Ibingan ,Atraksi, dan Penutup, dan Pola-pola tersebut selalu dimainkan secara berurutan, Muali dari awal sampai Akhir, Kesenian ini biasanya tampil pada pesta rakyat atau juga pada pesta Khitanan Anak, Anak yang Di khitan akan di letakan diatas Sisisngan kemudian Beberapa orang akan mengangkatnya lalu diarak keliling kampung, Pada acara arakan ini juga meilbatkan masyarakat kampung yang ikut serta menaari dalam orongan arakan tersebut,
musik yang mengiringi Sisingaan ini pun cukup banyak, Yaitu Terompet, Gong, Kempul, Bonang Kulanter, Kendang Idung, dan Krecek.
Lagu sunda seperti Lagu Kidung, Lagu Gondang, Lagu Kasreng dan sebagainya adalah lagu yang dibawakan oleh Sinden, Tetapin seiring dengan perkemangan Musik, Biasanya sinden akan membawakan lagu lagu yang diminati banyak Massyarakat, Lagu yang bisa menaarik Penonton untuk mengajak mereka menari bersama,
Pemain
Para Pemain Sisingan biasanya adalah para Laki-laki dewasa yang membentuk Kelompok yang terdiri dari 8 orang yang menggotong boneka Singa, 1 bineka di angat oleh 4 orang, beberapa pemain waditra, Pemimpin kelompok, dan satu atau dua orang jajangkungan,
jajangkungan ini adalah pemain yang menggunakan kayu sepanjang 3 sampai 4 meter yntuk berjaalan, para pemain Sisingan ini tentunya adalah orang-orang yang memiliki keterampilan Kusus, karena didalam sebuah pertunjukan Sisingan yang bersifat kelompok diperlukan sebuah tim yang solid supaya gerak tari yang dimainkan sambil menggotong Boneka Singa, dapat kompak dengan alunan musik yang dimainkan oleh para Nagaya.
Asal Usul
Versi pertama mengatakan jika Sisingaan ini Muncul sekitar tahun 70an waktu itu di anjungan Jawa Barat di TMII ditampilkan kesenian gotong Singa atau Sisingaan yang sentuknya masih sederhana dan dari penampilan di anjungan Jawa Barat itulah Kemudian kesenian Sisngaan menjadi dikenal oleh masyarakat sampai saat ini.
Versi kedua mengatakan jika kesenian sisingan ini pertama kali diciptakan pada tahun 1840 oleh para seniman yang asalnya dari daerah Ciheraang, yang berjarak sekitar 5 kmdari kota Subang, yang pada waktu itu Kabupaten Subang pernah menjadi milik warga Belanda dan Inggris dengan mendirilan P & T Lands, hal tersebut yang menjadikan subang seolah olah memiliki pemerintahan ganda, karena secara politik dikuasai oleh Belanda, akan tetapi secara ekonomi berada pada pengaruh para penusaha P & T Lands, yang berakibat rakyat Subang menjadi sangat menderit, dalam kondisi semacam ini kesenian Sisingan muncul sebagai bentuk perlaanan rakyat terhadap kedua bangsa penjajah tersebut dan untuk
menegaskan bahwa kesenian Sisingaan adalah salah satu bentuk perlawanan maka digunakan sebuah boneka Singa yang merupakan lambang dari negara Belanda dan Inggris, oleh sebab itulah sampai saat ini dalam setiap permainan Sisisngaan selalu menampilkan minimal 2 Buah boneka Singa.
dalam perkembangan selanjutnta, kesenian Sisingan bukan sekedar menyebar kedaerah seekitar Kabupaten Subang saja, namun juga ke Kabupaten-kanupaten lain di Jawa Barat, seperti Kabupaten Bandung, Sumedang da, pirwakarta, selain menyebar ke beberapa daerah kesenian ini juga mengalami perkembangan baik dalam bentuk penyempurnaan boneka Singa, Kostum Pemain, Penataan tari, Maupun Waditra dam lagu lagu yang dimainkan.
Demikian salah satu kesenian di Indonesia semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar