Breaking News
Loading...
Rabu, 25 Maret 2015

Lenong Teater Khas Betawi

21.51
Siapa yang tidak mengetahui tentang seni dari Masyarakat Betawi ini pasti nama lenong sudah sering didengar oleh telinga masyarakat jhususnya di jawa Barat, saya akan menginformasikan lebih dalam mengenai Lenong.


Lenong Teater Khas Betawi
Lenong Betawi

Meskipun Lenong ini seni khas dari masyarakat Betawi tetapi nama lenong ini Berasal dari nama seorang Saudagar asal China yang bernama Lien Ong, Ceritanya pada Jaman dulu Lien Ong ini yang sering memanggil dan menyelenggarakan pertunjukan teater yang saat ini di sebut Lenong untuk menghibur Masyarakat terutama menghibur dirinya beserta keluarganya,
Lenong adalah seni pertunjukan teater tradisional dari masyarakat Betawi. 

Pada Zaman dulu lenong dimainkan oleh masyarakat adalah sebagai bentuk apresiasi menentangnya terhadap tarian para penjajah.
Lenong Sendiri terbagi menjadi 2 Kategori yaitu ; Lenong Preman dan Lenong denes

Lenong Preman 




Lenong Preman adalah Pertunjukan teater yang isinya tentang cerita rakyatanya/ kehidupan masyarakat indonesia yang dalam menentang penjajahan, dengan menonjolkan Tokoh utama yang bernama Jago yang memiliki karakter yang keras dan tegas, dan atraksi bela diri silat pun menjadi andalan dalam pertunjukanya, serta bahasa yang pakaipun cenderung kasar seperti elu, gue Dll, Pada zaman dulu Lenong Preman ini berceritakan berdasarkan sudut pandang Masyarakat Menengah, dan ditampilkan ditempat yang biasa masyarakat berkumpul, contohnya seperti pasar, Panggung pertunjukanya pun cukup sederhana hanya beralaskan rumput atau tikar dan didukung oleh penerangan berupa obor ( Lampu Minyak) dan dikelilingi oleh penonton yang duduk berkumpul menyerupai tapal kuda, 
Contoh Lenong Preman ; Cerita Si Pitung, Abang Jampang, Wak Item Dll.   

Lenong Denes  



Pertunjukan Lenong Denes ini bertujuan sama dengan Lenong Preman yaitu sama - sama bertujuan sebagai bentuk perlawanan terhadap penjajah, tetapi Lenong Denes ini  berisi tentang Dinamika pemerintahan yang pada saat itu di pegang oleh penjajah, dan gaya bahasa yang digunakannya pun berbalik dengan Lenong Preman Bahasa yang digunakan Lenong Denes ini cenderung halus, seperti Saya, Anda , Tuan, Nyonya dll, Lenong ini diasumsikan berdasarkan sudut pandang masyarakat golongan menengah keatas, Panggung pertunjukanya pun cukup mewah karena Lenong Danes ini biasanya di tampilkan pada suatu tempat pemerintahan, yang menggunakan panggung dan kelengkapan kelengkapanya.
Contoh Lenong Denes ; Cerita 1001 malam.


0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer