Breaking News
Loading...
Sabtu, 28 Maret 2015

Mengenal Lebih Dalam Suku Dayak

22.54
Mengenal Lebih Dalam Suku Dayak
Suku Dayak


Nama Dayak sendiri sebenarnya adalah nama yang di berikan oleh orang-orang melayu yang datang ke Kalimantan,  Nama dayak tersebut juga diartikan agak negatif, makanya orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya, dan memiliki semboyan " Menteng Ueh Mamut" yang maksudnya adalah seseorang yang mempunyai kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah dan pantang mundur. 

Sedangkan asal kata Dayak sendiri hingga kini masih banyak orang yang berbeda pendapaat, orang luar dayak pada abad yang lalu mengartikanya sebagai "Heaad hunters atau Pengayu" hal ini mungkin karena pada Tradisi zaman dulu mereka yang suka berperang antar suku, dengan cara memenggal kepala para musuhnya yang melambangkan penaaklukan sekaligus juga teman karena bagi kepercayaan mereka kepala musush yang sudah dipenggal itu bisa diartikan sebaagai Teman, karena bisa membawa berkah dan rezeki dan perlindungan mereka dari roh-roh jahat. ada juga yang berpendapat jika kata Dayak berasal dari kata ' Daya ' , yang dalam bahasa Kenyah adalah Hulu sungai dan Perdamain.

Pada sebuah penelitian menyebutkan jika pada awal mulanya suku Dayak berasal dari Provinsi Yunan, Yunan Sendiri adalah sebuah daerah yang berada di selatan China ( Mainland ), yang kemudian mereka bermukim di Apo Kayan, yang sekarang bernama Long Nawan, dekat dengan perbatasan Malayasia, dan tidak satu orang pun yang tahu kapan datangnya, karena kebudayaan Dayak tidak meninggalkan catatan-cataan tertulis. Setelah itu mereka menyebar ke seluruh pelosok Kalimantan, terutama di sepanjang aliran sungainya. 
Mengenal Lebih Dalam Suku Dayak
persebaran suku dayak di Kalimantan

Sedangkan Menurut kepercayaan orang-orang Dayak sendiri, terutama yang beraada di pedaaleman kalimantan disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari napak kepada anak, dan seterusnya saampai saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan tidak akurat dari yang sebenaar benarnya, jika asal-usul nenek moyang suku Dayak tersebut berasl dari langit ke tujuh dan turun kedunia ini dengan "Palangka balu" yang artinya adalh suci, Bersih,  merupakan ancak, sebagai tandu yang suci gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan “Ancak atau Kalangkang”

Menurut pandangan ahli sejarah, pada zaman dulu Pulau kalimantan dan Benua Asia merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid yang berasal dari Asia itu mengembara melalui jalur darat hingga sampai di kalimantaan dengan melintasi pegunungan yang saat ini disebut pegunugan MULLER SCHWANER. suku dayak adalah pendudduk Kalimantan yang asli, tetapi setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.

Suku Dayak semakin hidup terpencar di seluruh wilayah kalimantan dalam kurun waktu yang lama, hal ini disebabkan oleh kedatangan orang-orang Bugis, Makasar, dan Jawa pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, Mereka menyebar melewati sungai hingga sampai ke Hilir dan kemudian mendiami pesisisr pulau kalimantan.  Suku ini terdiri atas beberapa suku yang masing-masing memiliki sifat dan perilaku berbeda.

Pada antara tahun 1309 sampai 1389 suku Dayak pernah membangun sebuah kerajaan. Dalam tradisi lisan Dayak, sering disebut ”Nansarunai Usak Jawa”, yaitu sebuah kerajaan Dayak Nansarunai yang hancur oleh Majapahit, kejadian itu juga yang mengakibatkan suku Dayak terpencar dan terdesak, ada yang masuk ke daerah pedalaman. dan pada sekitar Tahun 1608 Arus besar berikutnya terjadi pada saat pengaruh Islam yang berasala dari kerajaan Demak bersama masuk nya para pedagang Melayu.

 Sebagian besar suku Dayak tidak mengakui dirinya sebagai orang Dayak, dan memeluk Islam, namun menyebut diri mereka adalh orang melayuataau oraang banjar, sedangkan seagian masyarakat Dayak yang menolak ajaran Agama Islam kembali menelusuri sungai, masuk kepedalaman di Kalimantan tengah, kemudian bermukim di daerah kayu tunggi, Amuntai, Watang Amandit, Margasari, Labuan Lawas dan Watang Balangan. dan ada juga yang terus terdesak masek kedalam rimba. kebanyak orang-orang Dayak yang memeluk ajaran Agama Islam adalah berasal dari Kalimantan Selatan dan Sebagian Katowaringin, salah seorang Sultan Kesultanan Banjar yang terkenal adalah Lambung Mangkurat sebenarnya adalah seorang Dayak (Ma’anyan atau Ot Danum).

 Tidak hanya berasal dari nusantara, Bangsa-bangsa lainpun juga datang ke Kalimantan, Bangsaa Tionghoa misalny, Pada masa Dinasti Ming pada tahun 1368 sampai 1643 diperkirakan bangsa Tiong Hoa ini mulai datang ke Kalimantan, dari Manuskrip berhuruf kanji menyebutkan jika kota yang pertama di datangi adalah Kota banjarmasin, Namun masih belum jelas apakah Tionghoa datang pada era Islam atau pada era Banjarmasin.  

Kedatangan paraa bangsaa Tiong Hoa ini tidak berpengaruh dan tidak mengakibatkan perpindahan penduduk suku dayak, karena datang hanya ingin berdagang terutama dengan kerajaan Banjarmasin, mereka pun tidak langsung berjual beli dengan orang Dayak, dan peninggaln-peninggalan Tiong Hoa pun masih tersimpan oleh sebagian suku Dayak seperti belanga (Guci), Piring Malawen, dan peralatan keramik.
Sejak awal abad V bangsa Tionghoa telah sampai di Kalimantan. Pada abad XV Raja Yung Lo mengirim sebuah angkatan perang besar ke selatan (termasuk Nusantara) di bawah pimpinan Chang Ho, dan kembali ke Tiongkok pada tahun 1407, setelah sebelumnya singgah ke Jawa, Kalimantan, Malaka, Manila dan Solok. Pada tahun 1750, Sultan Mempawah menerima orang-orang Tionghoa (dari Brunei) yang sedang mencari emas. Orang-orang Tionghoa tersebut membawa juga barang dagangan diantaranya candu, sutera, barang pecah belah seperti piring, cangkir, mangkok dan guci (Sarwoto kertodipoero,1963)

Demikian informasi yang bisa saya berikan dari berbagai sumber, Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer