Breaking News
Loading...
Sabtu, 11 April 2015

Tari Piring sebagai ungkapan rasa sukur dari Minangkabau

23.23
Tari Piring sebagai ungkapan rasa sukur dari Minangkabau
Tari piring

 Saya akan membahas dan mengenalkan lebih dalam Tarian Tradisional dari daerah suku Minangkabau di Sumatera Barat, Tai ini Bernama Tari Piriang atau Piring, Tari ini adalah merupakan salah satu tari khas dari Minagnkabau, Tari ini menari dengan menggunakan piring, dan biasanya jumlah dari penari piring ini berjumlah ganjil 3 sampai 7 orang, Para penari akan membawa piring ditelapak tanganya sambil mendentingkan dentingan suara yang ditimbulkan oleh cincin dengan piring, Gerakan tari ini pun sangat cepat rapih serta kompak sehingga memikat para penonton.

Pada awalnya tari ini merupakan rituak bentuk rasa syukur masyarakat Minang atas smua hasil panen yang berlimpah, Tari piring berasal dari Solok Sumatera Barat, Tari inni pertama kali berlangsung sebelum islam tersebar ke tanah Minangkabau, sehingga Tarian ini adalah sebagai ungkapan persembahan terhadap dewa melalui gerakan yang gemulai para gadis cantik yang serta membawa sesaji yang berupa makanan yang di letakan didalam piring. tetapi setelah Islam masuk di tanah Minangkabau ini maka makna tari pun berubah yaitu sebagai ungkapan persembahankepada raja ataupun anggota kerajaan dan juga sebagai sarana hiburan bagi masyarakat, biasanya tari ini di tampilkan pada acara-acara keramaian.


 Tari piring adalah salah satu aset terpenting bagi pemerintah Sumatera Barat dan sudah sering mengadakan festival dalam skala nasional bahkan sampai Internasional  seoerti ke Jerman, Singapura, Belanda, Pakistan, Amerika dan malayasia. Tari ini memiliki gerakan yang cukup unik, karenaa gerkan tari ini mengikuti gerakan para petani para petani yang bercocok tanam serta menunjukan ungkapan rasa sukur saat mendapatkan hasil panen, Gerakan tari piring dengan mengayunkan dua atau tiga piring yang diletakkan di atas tangan-tangan penari dan biasanya terdapat lilin yang menyala di atas pirng tersebut. Lilin tidak akan padam hingga tari selesai.

Yang menjadi ciri khas lainya adalah dengan mendentingkan cincin yang berada pada jari-jari mereka dengan piring yang dibawanya, dan pada ujung tarian, kalian akan melihat para penari yang akan menginjak pecahan kaca yang sudah disediakan dan juga pecahan kacahasul dari lemparan piring-piring yang dibawanya, tetapi anehnya tidak ada satu pun penari yang terluka, meskupun mereka berloncatan diatas pecahan beling tersebut, Oleh karena itu lah tari piring ini membuaat decak kagum bagi para penontonya, namun belum ada yang tau pasti apa makna dari gerakan ini, mungkun juga menunjukan rasa senang atas ahasil panen yang diperolehnya, dalam hal ini para penari haruslah berkonsenterasi dengan penuh dan juga harus dalam keadaan bersih dalam hatinya, tidak ada sikap sombong dan tidak sedang datang bulan, sebelum menginjak dan menari diatas pecahan kaca tersebut, sang penari juga harus bewudu terlebih dahulu sebelum melakukan tari ini. 

Tari piring dikombinasikan dengan musik yang cepat dihasilkan oleh musik talempong, gandang dan saluang. Pakaian penari yang dipilih adalah warna yang mencolok seperti merah atau kuning keemasan, hal ini agar mudah dikenali dan menarik perhatian oleh penonton saat pertunjukkan tari berlangsung. 

Makna dari gerakan tari piring ini meniru gerakan bercocok tanam seperti gerkan mencabut benih, menjemur, mencangkul, memagar, menyiang, menanam, menyabut padi, mengambil padi, manganginkan padi, manumbuk padi, manggampo padi, gerakan membuang sampah, melepas lelah, mengantar makanan, gerakan pasambahan sebagai rasa sukur terhadap ALLAH SWT dan permintaan maaf kepada paara penonton yang menyaksikanya, serta gerakan Singanjua lalai yaitu gerakan melambangkan suasana pagi hari yang memperlihatkan suasana gadis minang yang berjalan, gerakan gotong royong dan gerakan menginjak kaca sebagai gabungan dari beragam gerak tari.

Prosesi tari piring mulai dari persiapan yaitu latihan dan mempersiapkan piring-piring yangtidak ada retak sedikitpun. Saat memulai tarian biasanya diawali dengan bunyi rebana dan gong. Si penari memulai tari piring dengan gerakan pasambahan sebagai tanda hormat kepada penonton, dilanjutkan dengan rangkaian gerakan menanam padi hingga panen dan diakhiri dengan gerakan memecahkan dan menginjak-injak piring. Saat menari, penari juga mengayunkan piring sambil menghasilkan bunyi “ting..ting..ting..” dari bagian bawah piring dan cincin yang dipakai penari. Dan mengakhiri tarian dengan sembah penutup sebagai bentuk ucapan syukur dan rasa terima kasih kepada penonton.

Inti dari tari piring ini memberika pesan-pesan positif seperti kegembiraan, kebersamaan, gotong-royong, kesejahteraan, dan kemakmuran.

 Begitu indahnya dan sangat luar biasa jika anda menonton secara langsung tari piring ini. Anda pasti akan berdecak kagum apalagi saat penari menginjakkan bahkan meloncat-loncat di atas pecahan kaca. Inilah salah satu aset terpenting bagi kebudayaan Minangkabau Sumatera Barat.
Saya menulis mengenai tari ini, karena saat saya menghadiri pesta perkawinan, kami dihibur dengan tarian ini. Saya sangat kagum saat melihat langsung tari piring tersebut sehingga saya cari tahu informasi mengenai tari piring ini. Dan lebih kagumnya lagi, sanggar tari ini sudah sering diundang keluar negeri sambil mempromosikan tari piring sebagai bagian dari kebudayaan kita Indonesia.

Anda bisa nonton tari piring pada video berikut ini. Pada adegan terakhir terdapat dua pemuda yang bermain api ke tubuhnya, hal ini hanyalah sebuah tambahan hiburan dan inti dari tari adalah pada tari piring. 


0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer