Kamis, 17 November 2016

Kumpulan Paling Lengkap Nama Lagu Daerah Indonesia

Kumpulan Paling Lengkap Nama Lagu Daerah Indonesia - Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan, dimana di Indonesia ini memiliki beribu pulau dan yang lebih keren lagi di Indonesia ini sendiri juga memiliki beraneka ragam budaya di masing masing daerah, selain budaya setiap daerah di Indonesia juga mempunya lagu yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. sebut saja SiJali jali khas Jakarata dan masih banyak lagi, bagi kamu yang penasaran lagu lagu apa saja yang terdapat di setiap daerah di Indonesia, kamu tidak perlu hawatir karena pada kesempatan ini saya akan memberikan kepada kamu Daftar Lengkap Lagu Daerah Di Inonesia.

Langsung saja simak.


Kumpulan Paling Lengkap Nama Lagu Daerah Indonesia




Daftar Lagu Lagu Daerah

Ampar-Ampar Pisang –> provinsi Kalimantan Selatan
Anak Kambing Saya –> provinsi NTT
Angin Mamiri –> provinsi Sulawesi Selatan
Anju Ahu –> provinsi Sumatra Utara
Apuse –> provinsi Papua
Ayam Den Lapeh –> provinsi Sumatra Barat
Barek Solok –> provinsi Sumatra Barat
Batanghari –> provinsi Jambi
Bolelebo –> provinsi Nusa Tenggara Barat
Bubuy Bulan –> provinsi Jawa Barat
Bungong Jeumpa –> provinsi NAD
Burung Tantina –> provinsi Maluku
Butet –> provinsi Sumatra Utara
Cik-Cik Periuk –> provinsi Kalimantan Barat
Cing Cangkeling –> provinsi Jawa Barat
Dago Inang Sarge –> provinsi Sumatra Utara
Dayung Palinggam –> provinsi Sumatra Barat
Dek Sangke –> provinsi Sumatra Selatan
Desaku –> provinsi NTT
Esa Mokan –> provinsi Sulawesi Utara
Gambang Suling –> provinsi Jawa Tengah
Gek Kepriye –> provinsi Jawa Tengah
Goro-Gorone –> provinsi Maluku
Gundul Pacul –> provinsi Jawa Tengah
Haleleu Ala De Teang –> provinsi NTB
Fluhatee –> provinsi Maluku
llir-llir –> provinsi Jawa Tengah
Indung-Indung –> provinsi Kalimantan Timur
Injit-Injit Semut –> provinsi Jambi
Jali-Jali –> provinsi DKI Jakarta
Jamuran –> provinsi Jawa Tengah
Kabile-bile –> provinsi Sumatra Selatan
Kalayar –> provinsi Kalimatan Tengah
Kambanglah Bungo –> provinsi Sumatra Barat
Kampung nan Jauh Di Mato –> provinsi Sumatra Barat
Ka Parak Tingga –> provinsi Sumatra Barat
Keraban Sape –> provinsi Jawa Timur
Keroncong Kemayoran –> provinsi DKI Jakarta
Kicir-Kicir –> provinsi DKI Jakarta
Kole-Kole –> provinsi Maluku
Lalan Belek –> provinsi Bengkulu
Lembah Alas –> provinsi NAD

Lipang Lipangdang –> provinsi Lampung
Lisoi –> provinsi Sumatra Utara
Macep-cepetan –> provinsi Bali
Madedek Magambiri –> provinsi Sumatra Utara
Malam Baiko –> provinsi Sumatra Barat
Mande-Mande –> provinsi Maluku
Manuk Dadali –> provinsi Jawa Barat
Ma Rencong –> provinsi Sulawesi Selatan
Mejangeran –> provinsi Baii
Meriam Tomong –> provinsi Sumatra Utara
Meyong-Meyong –> provinsi Bali
Moree –> provinsi NTB
Na Sonang Dohita Nadua –> provinsi Sumatra Utara
Ngusak Asik –> provinsi Bali
Nuluya –> provinsi Kalimantan Tengah
0 Ina Ni Keke –> provinsi Sulawesi Utara
Ole Sioh –> provinsi Maluku
0 Re Re –> provinsi NTB
Orlen-Orlen –> provinsi NTB
0 Ulate –> provinsi Maluku
Pai Mura Rame –> provinsi NTB
Pakarena –> provinsi Sulawesi Selatan
Palu Lempong Pupoi –> provinsi Kalimantan Tengah
Panon Hideung –> provinsi Jawa Barat
Paris Barantai –> provinsi Kalimantan Selatan
Peia Tawa-Tawa –> provinsi Sulawesi Tenggara
Pileuleuyan –> provinsi Jawa Barat
Pinang Muda –> provinsi Jambi
Pitik Tukung –> provinsi DI Yogyakarta
Potong Bebek –> provinsi NTT
Putri Ayu –> provinsi Bali
Rambadia –> provinsi Sumatra Utara
Rang Talu –> provinsi Sumatra Barat
Rasa Sayang-Sayange –> provinsi Maluku
Ratu Anom –> provinsi Bali
Saputanga Bapuncu Ampat –> provinsi Kalimantan Selatan
Sarinande &#8211#8211;> provinsi Maluku
Selendang Mayang –> provinsi Jambi
Sengko-Sengko –> provinsi Sumatra Utara
Sepakat Segenap –> provinsi DI Aceh
Sinanggar Tulo –> provinsi Sumatera Utara
Sing Sing So –> provinsi Sumatra Utara
Sinom –> provinsi DI Yogyakarta
Sipatokahan –> provinsi Sulawesi Utara
Sitara Tillo –> provinsi Sulawesi Utara
Soleram –> provinsi Riau
Surilang –> provinsi DKI Jakarta
Suwe Ora Jamu –> provinsi DI Yogyakarta
Tahanusangkara –> provinsi Sulawesi Utara
Tanduk Majeng –> provinsi Jawa Timur
Tanase –> provinsi Maluku
Tari Tanggai –> provinsi Sumatra Selatan
Tebe O Nana –> provinsi NTB
Tekate Dipanah –> provinsi DI Yogyakarta
Tokecang –> provinsi Jawa Barat
Tondok Kadindangku –> provinsi Sulawesi Tengah
Tope Gugu –> provinsi SulawesiTengah
Tumpi Wayu –> provinsi KalimantanTengah
Tutu Koda –> provinsi NTB
Yamko Rambe Yamko –> provinsi Papua


Demikian informasi yang dapat saya sampaikan tentang Kumpulan Paling Lengkap Nama Lagu Daerah Indonesia, semoga bermanfaat dan silahkan bagikan jika berkenan, Terima kasih.

Perayaan Tabot, Sebuah Pesta Berduka Dan Akulturasi Budaya



Perayaan Tabot, Sebuah Pesta Berduka Dan Akulturasi BudayaBagi seluruh umat islam Bulan Muharram adalah bulan yang sangat penting, karena pada bulan ini lah dimana tonggak peradaban islam di mulai. Begitupun dengan masyrakat di Indonesia, Bulan Muhharam ini memiliki tempat teristimewa sehingga banyak sekali ritual-ritual serta tradisi tertentu yang dilaksanakan tepat pada bulan Muhharam tersebut.
Biasanya tradisi yang dilakukan pada bulan Muharram adalah merupakan bentuk dari akulturasi budaya Islam dengan budaya lokal, seperti contohnya pada proses upacara ruwatan, penyucian benda-benda pusaka, kirab  di keraton Surakarta dan Ngayogyakarta, ‘kum-kum’ di laut atau sungai, puasa, bersemedi, dan lain sebagainya. 


Perayaan Tabot, Sebuah Pesta Berduka Dan Akulturasi Budaya

Akulturasi budaya tersebut dapat ditelusri ketika Kesultanan Islam Mataram mulai berkuasa di tanah Jawa dan semakin memiliki legitmasi pada masa pemeritaha Sultan Agung berkuasa (1613-1645) dengan menetapkan 1 Suro atau 1 Muharram sebagai dimulainya bulan dalam kalender Jawa.

Sama halnya di Jawa, di Bengkulu juga ada tradisi dalam menyambut datangnya bulan Muharram yang dikenal dengan Tabot. Tradisi Tabot adalah upacara berkabung  dalam rangka mengenang wafatnya Cucu Nabi Muhammad SAW Husein bin Ali bin Abi Thalib R.A. saat berperang di padang karbala, Irak.

Perayaan Tabot di Bengkulu pertama kali dicetuskan oleh Syeh Burhanuddin atau lebih dikenal dengan nama Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin menikah dengan wanita Bengkulu. Kemudian anak, cucu dan keturunan dari Syeh Burhanuddin disebut sebagai keluarga Tabot.

Upacara Tabot dilaksanakan dari tanggal 1 sampai tanggal 10 Muharram setiap tahun. Istilah Tabot senidiri berasal dari bahasa Arab Tabut yang berarti kotak kayu atau peti. Dalam al-Quran kata Tabot dikenal sebagai sebuah peti yang berisikan kitab Taurat. Bani Israil di masa Nabi percaya bahwa mereka akan mendapatkan kebaikkan bila Tabot berada di tangan pemimpin mereka. Sebaliknya mereka akan mendapatkan malapetaka bila benda itu hilang atau dicuri.

Akulturasi budaya dalam upacara tabot di Bengkulu berbeda dengan ritual malam 1 suro di Jawa. Proses akulturasi di Jawa terlihat ‘gegap gempita’ dengan melibatkan kekuatan politik dan pemerintahan.  Sedang akulturasi budaya dalam perayaan tabot terlihat ‘senyap’ karena hanya melibatkan rakyat jelata.

Prosesi Tabot

Inti dari upacara Tabot adalah mengenang para pengikut Husein bin Ali dalam mengumpulkan potongan tubuh Husein bin Ali, mengarak dan menguburkannya di padang Karbala. Prosesi tersebut di simbolisasikan dengan mengambik (mengambil) tanah dari 2 tempat keramat di Bengkulu, yaitu di Keramat Tapak Padri dan Keramat Anggut. Proses mengambik tanah  juga mengingatkan manusia tentang asal bahan penciptaannya.Prosesi ini berlangsung pada tanggal 1-4 Muharram.

Tanah yang telah diambil kemudian ditempatkan di dalam replika keranda Imam Husein. Berikutnya diiringi lantunan musik tradisional. Setelah itu,replica keranda  dan puluhan tabot akan diarak mengelilingi kampung di Bengkulu. Dalam iring-iringan akan terdengar hentakan suara khas alat musik dol yang berbentuk tambur bulat terbuat dari akar bagian bawah pohon kelapa.

Perayaan ini layaknya parade kendaraan hias dimana prosesi akhir adalah pembuangan tabot di Karabela yaitu sekira 3 km dari lokasi festival. Karabela merupakan pemakaman umum dimana syekh Burhanuddin dimakamkan. Pengarakan keranda dan tabot ke tempat pembuangan ini merupakan acara puncak Festival Tabot.

Sejarah Tabot

Tidak ada sejarah yang menuliskan sejak kapan upacara Tabot dilaksanakan di Bengkulu. Diduga kuat upacara berkabung para penganut paham Syi’ah ini dibawa oleh para pekerja yang membangun Benteng Marlborought (1718-1719). Para pekerja bangunan tersebut, didatangkan oleh pasukan Inggris dari Madras dan Bengali (bagian selatan India) yang kebetulan merupakan penganut Islam Syi‘ah.

Pekerja yang merasa cocok dengan kehidupan masyarakat Bengkulu yang dipimpin Syekh Burhanuddin akhirnya memutuskan tinggal dan mendirikan pemukiman baru yang disebut Berkas. Saat ini Berkas lebih dikenal sebagai nama Kelurahan Tengah Padang. Kemudian pekerja tersebut mewariskan tradisi yang dibawa dari Madras dan Bengali kepada keturunan mereka yang telah bercampur dengan masyarakat Bengkulu asli dan keturunannya. Masyarakat ini kemudia dikenal dengan sebutan orang Sipai.

Tradisi berkabung yang dibawa pekerja dari negara Madras dan Bengali mengalami percampuran dengan budaya setempat. Seiring dengan perkembangan zaman kemudian budaya tersebut dikenal dengan upacara Tabot. Penyebaran upacara Tabot tidak hanya di Bengkulu. Pengaruhnya meluas sampai ke Painan, Padang, Pariaman, Maninjau, Pidie, Banda Aceh, Meuleboh dan Singkil.

Seiring perkembangannya, upacara Tabot tidak bsia bertahan lama di luar Bengkuku. Sekarang Tabot hanya bisa dinikmati di dua tempat yaitu Bengkulu dengan nama Tabot dan di Pariaman Sumatra Barat dengan sebutan Tabuik. Inti upacara keduanya sama, namun cara pelaksanaannya yang agak berbeda.